KELOMPOK SENI SEKAR SARI GLAGAH WANGI JUARA LOMBA GEJOG LESUNG TINGKAT KABUPATEN KLATEN

KELOMPOK SENI SEKAR SARI GLAGAH WANGI JUARA  LOMBA GEJOG LESUNG  TINGKAT KABUPATEN KLATEN
KELOMPOK SENI SEKAR SARI GLAGAH WANGI JUARA  LOMBA GEJOG LESUNG  TINGKAT KABUPATEN KLATEN
KELOMPOK SENI SEKAR SARI GLAGAH WANGI JUARA  LOMBA GEJOG LESUNG  TINGKAT KABUPATEN KLATEN
KELOMPOK SENI SEKAR SARI GLAGAH WANGI JUARA  LOMBA GEJOG LESUNG  TINGKAT KABUPATEN KLATEN

( Tim Lomba Seni Musik Tradisional Sekar Sari Glagah Wangi Polanharjo )

Polanharjo Klaten, Kelompok Seni tradisional Sekar Sari Glagah Wangi mendapatkan Juara Harapan 1 dalam Lomba Gejog lesung Tingkat Kabupaten Klaten Sabtu ( 24/8/24 ) . Kelompok Seni Tradisional Sekar Sari Glagah Wangi yang mewakili Kecamatan Polanharjo. Gejok lesung merupakan adalah kesenian tradisional khas Jawa, terutama di sekitar Yogyakarta, Klaten, dan Surakarta. Kesenian yang berkembang di tengah masyarakat agraris ini dimainkan menggunakan alat-alat yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari, yaitu alu dan lesung.

Sesuai namanya Gejog lesung berasal dari bahasa Jawa, kesenian gejog lesung berasal dari dua kata, yaitu gejog berarti memukul atau menumbuk, dan lesung yang merupakan sebuah alat untuk menumbuk padi. Properti yang digunakan dalam kesenian gejog lesung berupa lesung atau wadah panjang dengan cekungan di tengahnya dan penumbuknya disebut alu, yang keduanya dibuat dari batang kayu yang panjang.

Pada umumnya lesung dibuat dari kayu nangka atau munggur. Dahulu, lesung digunakan oleh masyarakat pedesaan untuk memisahkan padi dari tangkai-tangkainya dengan ditumbuk menggunakan alu secara berirama. Cara menumbuk menggunakan lesung ini sudah banyak ditinggalkan, namun keberadaan lesung justru dilestarikan melalui kesenian tradisional.

Sejarah Kesenian Gejog Lesung diperkirakan pertama kali berkembang pada sekitar abad ke-9. Kesenian gejog lesung dilakukan setelah panen padi yang dilakukan bersama-sama masyarakat setempat secara beramai-ramai. Kegiatan itu diselingi nyanyian dan tarian, serta dialog atau cerita sebagai ekspresi kebahagiaan dan pengusir rasa lelah. Lama-kelamaan, kegiatan ini tidak hanya dilihat menjadi proses menumbuk padi namun berkembang sebagai sebuah kesenian yang ditunggu masyarakat dan menjadi sebuah hiburan. Sejarah gejog lesung juga tidak lepas dari cerita nenek moyang berupa mitos atau legenda yang dipercaya masyarakat setempat.

 

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0