DESA KRANGGAN MERUPAKAN KAMPUNG MODERASI BERAGAMA DI KLATEN

( Koordinasi Kampung Moderasi Beragama Bersama Bimas Kemenag dan Lintas Agama )

Polanharjo Klaten_ Desa Kranggan Polanharjo merupakan salah satu desa yang ditetapkan oleh Kemenag menjadi Desa Moderasi di Klaten.  Kemajemukan antar pemeluk agama yang ada di Kranggan Polanharjo dapat hidup berdampingan dengan rasa nyaman, aman, damai. Kemajemukan beragama di Kranggan cukup lengkap mulai dari Islam, Hindhu, Budha, Kristen dan Katholik juga termasuk tempat ibadah masjid, gereja dan pure  ada di Kranggan serta dapat hidup bermasyarakat dengan baik. 

Kepala Desa Kranggan Gunawan Budi Utama mengatakan bahwa kehidupan bermasyarakat di Kranggan cukup damai walaupun beragam keyakinan. Dalam suasana tertentu masyarakat bersatu bergotong royong seperti kebersihan, menengok warga  yang sakit, acara kegiatan sosial di desa mereka saling bahu membahu. Selain itu ketika hari Raya Iedul Adha maupun Iedul Fitri ketika umat Islam sedang ibadah sholat, umat yang lain membantu menjaga parkir dan pengaturan lalu lintas, sehingga suasana aman dan damai. Dalam hal kehidupan sosial bermasyarakat warga dapat bersatu bergotong royong dan dapat membedakan dan saling menghormati perbedaan beragama, sedangkan dalam menjalankan syareat beragama masyarakat saling menghormati.

Koordinasi lintas agama yang diinisiasi H Hamid dari Bimas  Kemenag Klaten bertempat di Balai Desa Kranggan Polanharjo Minggu, ( 25/08/24 ). Hadir pada acara tersebut Camat Polanharjo Slamet, Agama Islam, Kepala KUA Polanharjo, Danramil, Kapolsek, Penyuluh Agama Islam, Hindu, Kepala Desa Gunawan beserta perangkat dan BPD lengkap, Dari Kemenag hadir Bimas Budha, Kristen dan Katolik, serta tokoh agama, tokoh masyarakat, PKK, Karang taruna.

Kasi Bimas Islam Kemenag Klaten H. hamid mengatakan  “Toleransi dan kebersamaan ini sangat tepat untuk menjadikan Desa Kranggan sebagai Kampung Moderasi Beragama di Kabupaten Klaten. Hal ini juga merupakan kerja sama antara FKUB dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dengan peningkatan di bidang ekonomi yang menitikberatkan pada pertanian dan peternakan.

Zaenal Arifin Kepala KUA Polanharjo mengatakan bahwa Klaten dapat dikatakan sebagai Kabupaten pluralis dari segi agama, social, ekonomi, budaya, dan politik. Kondisi ini memberi peluang terjadinya konfik di masyarakat. Sehingga perlu upaya-upaya identifikasi permasalahan dan tawaran solusinya sebagai strategi penguatan moderasi beragama menuju rintisan kampung moderasi beragama. Ini adalah inovasi yang kreatif dan aplikatif dalam kegiatan sosialisasi moderasi beragama yang diselenggarakan oleh bimas Islam melalui para penyuluh agama.

Pada akhir pemaparannya Zaenal Arifin menekankan bahwa ada tiga catatan penting, yaitu: Pertama, kebijakan tentang moderasi beragama yang melahirkan inovasi kreatif rintisan terbentuknya kampung moderasi beragama adalah strategi cerdas yang implementatif untuk membumikan moderasi beragama ditingkat masyarakat paling bawah/ kampung. Kedua, kerjasama, koordinasi dan sinergitas antara PKUB desa dan penyuluh agama adalah strategi yang keren dan efektif untuk merintis, membentuk, dan memberdayakan kampung moderasi beragama.

Camat Polanharjo Slamet, mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kepada seluruh jajaran baik dari kemenag, Kepala Desa Kranggan dan jajaran, Tokoh Agama dan masyarakat Kranggan dan seluruh elemen masyarakat dengan  terbentuknya  Desa Moderasi Beragama di Kranggan ini bisa dijadikan rool model atau percontohan di Desa-desa yang lain tentang kehidupan bermasyarakat yang aman dan damai walau berbeda keyakinan.  Seperti Negara Indonesia yang didirikan dari berbagai perbedaan suku, agama tetapi tetap bersatu dalam Bhineka Tunggal Ika dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.